SELAMAT DATANG

Kode : Tempat Mencari Informasi Tentang Ilmu pengetahuan, Seni Musik Dan tekhnologi

Saterdag 26 Oktober 2013

Mengenal Sistem Operasi Macintosh




Pengertian Sistem Operasi Macintosh

Sistem operasi Macintosh
Mac OS atau Macintosh Operating System adalah sistem operasi komputer yang dibuat oleh Apple Computer yang di gunakan untuk mengoperasikan komputer notebook apple yakni macbook. Macintosh diperkenalkan pertama kali pada bulan Januari 1984 lewat iklan Super Bowl. Pada waktu itu, langkah yang dilakukan Apple adalah sebuah perkembangan revolusioner dalam dunia komputer personal.

Awalnya Apple sengaja membuat Macintosh yang biasa agar Macintosh dapat lebih mudah di jalankan oleh orang yang baru belajar komputer sekali pun. Sistem Operasi Macintosh pada awalnya dikenali sebagai Sistem, seperti “Sistem 6.0.7? atau “Sistem 7?. Pada awalnya juga dikenali sebagai “Toolbox” yang terdapat beberapa kelebihan yang dapat digunakan untuk menggantikan keterpautan kepada toolbox komputer itu sendiri.

Apple juga sengaja menyembunyikan keberadaan sistem operasi ini untuk membedakan Mac dengan sistem operasi lain seperti MS-DOS, yang lebih mudah digunakan dari pada Macintosh.

Sistem Macintosh

a. Mac OS Klasik
Mac OS “Klasik” merupakan sistem yang pertama dikeluarkan oleh Mac pada tahun 1984 hingga Mac-OS 9. Mac-OS klasik dikenali sebagai satu sistem yang tidak memiliki sembarang command line atau baris perintah dan juga merupakan sistem yang menggunakan user interface (UI) sepenuhnya. Karena mudah untuk di gunakan, sistem ini juga dikritik karena menggunakan cooperative multitasking.

b. Mac OS X
Mac OS X (huruf “X” itu disebut sepuluh, yaitu huruf romawi) yang lebih baru. Mac OS X memasukkan unsur-unsur BSD Unix, OpenStep, dan Mac OS 9. Mac OS X memiliki memori ala-Unix dan pre-emptive multitasking kepada platform Mac. Pengurusan memori yang jauh lebih baik dapat lebih banyak melakukan pengisian secara bersamaan dan menutup kemungkinan pengisian akan saling menghancurkan terhadap pengisian lainnya.

Kelebihan Macintosh

a. Lebih stabil karena menggunakan UNIX
b. Multitasking.
c. Bisa mengenal file format windows.
d. Tampilan yang lebih glossy sehingga bagus untuk graphic design/multimedia.
e. Dokumen-dokumen yang dibuat di Mac bisa dibaca di OS yang lain, dan sebaliknya. Baik yang formatnya ‘generik’ (misalnya pdf, html, mp3, text) maupun yang formatnya khusus (misalnya .doc, .xls, .ppt). Asalkan ada program aplikasi (application) di kedua platform (Mac dan Windows) yang bisa membaca format tersebut.
f. Open source code sehingga Mac OS sulit dibajak.
g. Ada ‘Time Machine’ yang akan bekerja secara otomatis pada background tanpa mengganggu aplikasi yang dijalankan untuk mem-backup system yang sedang berjalan dan perubahan-perubahan pada data.
h. Ada program “sherlock“ yang tidak hanya mencari file pada harddisk dan dalam jaringan lokal, tapi juga dapat beraksi di Internet dan mencari berdasarkan keyword.
i.  Macintosh memiliki keamanan terhadap virus, spyware, dan sebagainya. Hal ini menjadi alasan terbesar mengapa banyak orang memilih Mac karena untuk menghindari virus.
j. Operating System Mac ini mudah digunakan dan mudah dipelajari. Karena sumbernya jelas, training centre-nya ada, dan secara umum ketika orang dihadapkan pada Mac OS mudah belajarnya.
k. Mac memiliki jaminan kepastian dan support hardware yang jelas.

Kekurangan Macintosh

a. Harganya yang mahal.
b. Hanya cocok untuk graphic designer.
c. Mac OS tidak dapat digunakan bersama-sama sistem-sistem pengoperasian lain yang tidak menggunakan sistem Mac OS
d. Mac tidak bisa dirakit sendiri karena Apple sudah tidak memberi license buat perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS.
e. Software di Mac OS tidak begitu lengkap.
f. Kurang cocok untuk aplikasi server dan game.


Mengenal LINUX Ubuntu 11.10




Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot 300x114 Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot
Di postingan ini saya ingin menambah satu topik baru di blogini. Yaitu mengenai Linux. Berbicara soal Linux, sebenarnya sayam masih pemula juga mungkin seperti anda.. belum lama juga saya menginstal ny. entah karena apa tiba2 pengen aja nginstal.. dan sekarang ya... di jalanin aja..
begini ceritanya yg saya ambil dar i http://galuhristyanto.web.id/
Belum lama ini Canonical merilis Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot. Ada hal yang membuat saya pada akhirnya jatuh cinta dengan versi terbaru dari distro Linux yang populer ini. Sampai-sampai merelakan menghapus Linux Mint 11 ‘Katya’ LXDE di Eee PC saya. Sebelumnya saya pernah menjajal Ubuntu 11.04 setelah saya cukup lama vakum menggunakan Linux. Ada hal yang membuat saya merasa kurang familiar, yaitu terkait dengan Desktop Unity. Belum terbiasa aja dari yang biasanya menggunakan Desktop GNOME transisi ke Desktop Unity. Kalau KDE mah cukup ngerti soalnya pernah pakai Kubuntu. Meski sebenernya bisa saja diubah menjadi Desktop GNOME, tapi ogah juga c meski otak-atik lebih jauh. Apalagi saat itu saya hanya sekedar testing tanpa ada niatan untuk bener-bener menggunakan Linux secara default dalam kegiatan komputerisasi saya. Sampai pada akhirnya saya menjajal Linux Mint 11 ‘Katya’ LXDE yang bikin saya cukup menyukai untuk dipakai secara default di Eee PC saya.
Kemunculan Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot tentunya membuat saya kembali untuk mencicipinya. Dan karena saya coba menjelajahi beberapa hal yang ada di Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot dengan desktop Unity-nya, pada akhirnya saya bener-bener mulai kepincut dan rela mengganti Linux Mint 11 ‘Katya’ LXDE yang ada di Eee PC saya.
Dulu ada kendala buat saya untuk menggunakan Linux, karena keterbatasan space harddisk yang udah sangat limit. Berhubung saya punya belahan jiwa baru, yaitu Asus Eee PC 1215P, akhirnya saya bisa juga dengan senang hati menjajal distro-distro Linux dengan virtual machine atau sekedar testing secara Live CD, dan kalau ada yang cocok baru di install ke Eee PC. Dan semoga saya bisa sedikit demi sedikit migrasi dari Windows ke Linux seperti janji saya kepada diri sendiri kalau punya laptop. Mengurangi dosa saya menggunakan software bajakan, hihihihihi…… ^_^’
Enak juga ternyata pakai Linux dengan terhubung ke internet. Install software jadi sangat mudah. Gak lagi bergantung pada repository. Dulu, saya sebagai pengguna biasa Linux di komputer PC, mengeluhkan susahnya install software kalau gak terhubung ke internet, soalnya dulu saya pakai HP modem Smart Haier D1200P yang perlu setting sana-sini kalau mau dikonekin ke Linux, yang pada waktu itu saya belum ngerti. Kalau gak terhubung ke internet, butuh banget yang namanya repository yang kalau di burning ke kepingan DVD bisa mencapai 6 DVD lebih. Sekarang kan meski gak langganan internet bisa nyari tempat hostpotan gratis. Enak ya ternyata punya laptop, bisa digendong kemana-mana, hihihihi… ^_^ Maklum, belum lama ini saya punya laptop.
Lebih jauh lagi dari postingan ini saya bagikan dalam bentuk screenshot yak.
Desktop
Lagi suka desktop pemandangan. Menu yang ada disebelah kiri dinamakan Unity.
Desktop Ubuntu 11.10 Galuh Ristyanto Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot
Dash Home
Dash Home inilah yang awalnya bikin saya kurang familiar banget. Tapi setelah dibiasakan malah jadi fitur yang menarik. Di GNOME 3 juga sepertinya menarik.
Dash Home Ubuntu 11.10 Galuh Ristyanto Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot
Ubuntu Software Center
Install aplikasi di Linux Ubuntu makin mudah dengan adanya Ubuntu Software Center. Tinggal klik aplikasi yang mau diinstall. Tentunya harus terkoneksi dengan internet. Fitur ini juga yang akhirnya bikin saya betah pakai Ubuntu. Dibandingkan waktu dulu masih pakai Sypnatic Package Manager, jelas saya lebih suka Ubuntu Software Center. Di Linux Mint juga ada fitur serupa. Gak tau distro Linux yang lainnya juga ada apa kagak.
Ubuntu Software Center Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot
Aplikasi favorit yang saya pakai
Pidgin, sebagai apliaksi chatting (IM ~ Internet Messaging).
Default di Ubuntu 11.10-nya menggunakan Empathy Internet Messaging. Karena kurang begitu suka, saya ganti dengan Pidgin yang udah cukup familiar.
Comix, sebagai pembaca komik digital.
Jadi enak baca komik digital koleksi saya dengan aplikasi Comix ini.
The Battle for Wesnoth (games)
Salah satu game strategi di Linux yang saya suka.
Wine, untuk menjalankan aplikasi Windows
Jadi aplikasi Windows yang biasanya berupa installasi dotexe bisa dijalankan dengan Wine. Tapi belum tentu semua aplikasi Windows bisa diinstall atau dijalankan di Linux dengan bantuan aplikasi Wine. Buat saya aplikasi Wine wajib diinstall di Linux.
Install AIMP tentunya dengan dukungan aplikasi Wine. Banshee Media Player (music/media player bawaan Ubuntu 11.10) juga masih saya pakai.
VLC Media Player
Movie Player cukup bagus tapi ada yang lebih bagus, yaitu VLC Media Player
Cheese Webcam Booth
Aplikasi buat webcam. Fiturnya komplit, malah lebih komplit dibandingan aplikasi webcam bawaan Eee PC di Windows.
Microsoft Office 2007
Berhubung aplikasi office bawaan Ubuntu 11.10 (LibreOffice) yang saya kurang begitu familiar, jadinya saya pakai Microsoft Office 2007. Installnya tentunya musti ada aplikasi Wine. Gak apa-apa to? Maunya pakai Microsoft Office 2010, tapi belum berhasil installnya.
- Dan masih banyak lagi aplikasi tambahan sebagai penunjang kegiatan komputerisasi saya menggunakan Linux Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot.
Oya, saya install Ubuntu-nya yang intallasi DVD (1.6 GB). Gak pengen terlalu direpotkan dengan installasi codec dan lain sebagainya, kalau install yang installasi CD. Pengen yang ringkas pokoknya.
Berbicara efek Compiz, tadinya pengen saya kasih efek wah. Install CompizConfig Manager dan setting sana-sini, eh malah muncul masalah sampai bingung ngebenerinnya. Pada akhirnya install ulang Ubuntu… hahahaha… solusi pasrah…. Kayaknya gak support ama desktop Unity. Avant Windows Navigator (AWN) yang seperti dock di MacOS X juga sepertinya gak support ama desktop Unity. Ya kalau pendapat saya salah, mohon dikoreksi. Maklum saya pengguna Linux pemula. Meski saya kuliah jurusan TI, bukan berarti saya dituntut harus ngerti banyak lho ya. Kalau sekedar tahu mah oke, kalau tahu lebih banyak ya gak oke, . #_#
semoga membantu

trimakasih http://galuhristyanto.web.id/